Senin
besok ( 15/4 ) ratusan ribu siswa SMA sederajat di Jatim secara serentak
mengikuti unas. UNAS selalu menjadi momok setiap pelajar sehingga muncul
beberapa “penyikapan” yang “nyleneh” seperti yang terjadi di daerah pasuruan
yaitu ritual mandi kembang dan penulisan rajah pada pensil.
Mekanisme
yang selama ini dilakukan ternyata masih mengandung banyak faktor “human error” dan faktor spekulasi.
Mulai dari pensil yang harus 2B yang kenyataannya dipasaran masih banyak
beredar pensil 2B palsu. Kemudian lembar jawaban dan soal yang rawan kotor,
robek dan basah serta cara menghitamkan lingkaran pada LJK yang harus “benar”
yang dapat mengakibatkan “kegagalan” dalam pembacaan mesin scanner LJK.
Alangkah
lebih baiknya jika UNAS dilakukan secara online
sehingga beberapa faktor “human error”
bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. Dengan variasi jenis soal yang sangat banyak
sehingga meminimalisir aksi “nyontek” teman sebelahnya dan hasil ujian bisa
langsung diketahui secara “real time”.
Saya rasa di era Teknologi Informasi seperti sekarang ini, kemampuan teknologi
internet kita sudah mampu meng-handle
UNAS online jika harus diadakan
secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian dengan banyaknya jenis
variasi soal online yang ada, maka apabila pelaksanaan UNAS tidak memungkinkan
untuk diadakan secara serentak atau bersamaan tetap bisa dikatakan sesuai “standar nasional” karena jenis soalnya
adalah soal yang sudah memenuhi standar nasional.
No comments:
Post a Comment