Join VSI Disini

SUPPORT VSI

Friday, May 3, 2013

Hari, Ayo Demo Masak

Rabu, 1 Mei 2013

TANGGAL 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional berdasar Kongres Sosialis Dunia di Paris pada 1889. Sejak itu, Hari Buruh terbiasa diperingati dengan demonstrasi, terutama di Indonesia. Sayang, tak jarang demonstrasi yang ditujukan untuk memperjuangkan hak buruh berlangsung anarkistis dan merugikan pengguna jalan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dinamakan buruh adalah orang  yang bekerja kepada orang lain demi mendapat upah.
Yang patut disoroti, demo buruh selama ini hanya berkisar memperjuangkan UMK. Padahal, pengguna jalan yang dirugikan saat demonstrasi besar-besaran digelar bukan hanya buruh pabrik. Ada para kru kendaraan umum, petani, pedagang, guru sekolah swasta, guru sekolah negeri dan tenaga honorer, pekerja sosial yang penghasilannya tidak bergantung pada besaran UMK.
Awalnya May Day memperjuangkan hak buruh untuk bekerja sehari maksimal delapan jam. Sebab, sebelum demo besar pada 1886, buruh pabrik harus bekerja 12-15 jam sehari tanpa upah tambahan. Tak elok kalau peringatannya justru membuat banyak orang mendapatkan "repot tambahan" serta kehilangan nafkah. Cukup bijaklah pemerintah meliburkan saat May Day. Bisa saja demo di jalanan diganti dengan pelatihan demo masak atau latihan kewirausahaan yang tentu lebih bermanfaat bagi masa depan buruh untuk menghidupi keluarga jika tak lagi bekerja.

Pengirim : DWI APRILITANTI HANDAYANI, mantan buruh, anggota komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Interaktif Jawa Timur.

No comments:

Post a Comment