Join VSI Disini

SUPPORT VSI

Sunday, May 5, 2013

Jangan Corat-coret Tembok, Nak!

Senin, 6 Mei 2013

SANGAT banyak orang yang mengatakan dan menyarankan untuk membebaskan kreativitas anak. Termasuk membiarkan tembok dalam rumah menjadi penuh dengan coretan. Jika dibiarkan menumpahkan kreasi dan imajinasinya, anak-anak akan menjadi lebih cerdas.
Tapi, saya berpikir lain. Saya tetap melarang dengan tegas tapi lembut pada anak-anak saya ketika masih balita mencorat-coret tembok rumah kami. Bukan saya lebih sayang kepada tembok. Namun, sesungguhnya saya juga memikirkan pendidikan dengan cara itu. Saya ingin sejak dini mengenalkan anak-anak pada peraturan. Dalam perjalanan hidup, anak-anak nanti pasti selalu bertemu dan tidak bisa menghindar dari peraturan, baik yang dibuat manusia atau Tuhan, baik yang tertulis atau tidak tertulis.
Kalau mau mencorat-coret dan menggunting, saya sediakan kertas buram atau kertas bekas sebagai sarana. Agar mereka mengerti bahwa menulis atau mencoret itu tempatnya di buku, bukan di tembok. Lama-lama, mereka mengerti dan tidak pernah mencoret tembok rumah kami apalagi rumah orang lain. Bagi saya, kecerdasan yang tidak bisa dikendalikan dengan peraturan bisa salah jalan. Bisa-bisa, korupsi dianggap sebagai "kreativitas" yang cerdas, padahal culas.

Pengirim : ARIS SAYYIDATUL ILMI, anggota FLP ( Forum Lingkar Pena) Jombang dan IIDN ( Ibu-Ibu Doyan Nulis ) Jatim, Kedawung, Diwek, Jombang

No comments:

Post a Comment