Join VSI Disini

SUPPORT VSI

Wednesday, May 8, 2013

Konkret Cintai Produk Nasional

Kamis, 09 Mei 2013

INILAH cerita suami saya. Dalam rangka persiapan sebuah proyek, suami berdua dengan atasannya yang warga negara Jepang berbelanja berbagai kebutuhan untuk mes karyawan. Alhasil, semua barang, mulai televisi, kulkas, AC, bahkan setrika, yang pasti pembantulah yang akan memakainya, diharuskan bermerek Jepang. Demikian juga sarana transportasi dan kebutuhan lain, jika ada, semua harus serba Jepang.
Saya berpikir, seandainya saja bangsa Indonesia mau seperti itu, tentu negara kita bisa jauh lebih baik daripada sekarang. Perekonomian kita pasti lebih maju jika produk dalam negeri merajai pasar negeri sendiri.
Kejadian itu menjadi contoh nyata bagi saya agar lebih bersemangat mengajak anak-anak untuk mencintai negeri sendiri. Mengapa memilih ayam goreng waralaba Amerika, jika makanan tradisional Indonesia lebih beragam dan kaya rasa? Mengapa memilih pakaian bermerek luar negeri yang sangat mahal, sementara ada batik yang kini kian indah corak maupun modelnya? Mengapa harus menonton konser artis luar negeri yang belum tentu memperbaiki moral anak bangsa, sementara tarian dan lagu daerah sarat makna dan nilai kehidupan? Ayo, kita mulai dari diri kita, sekarang!

Pengirim : LAILA MASRURO, anggota IIDN ( Ibu-Ibu Doyan Nulis ) Jabodetabek, Cilangkap, Tapos, Kota Depok.

 Tanggapan :
  1. Coba disebutkan produk Indonesia yang berkualitas untuk : Televisi, Kulkas, AC, setrika.
  2. Harga ayam goreng Indonesia per potong bisa mencapai Rp. 10.000. Ayam goreng waralaba harganya tidak sampai Rp. 10.000. Gerainya bersih, disediakan tempat duduk & meja bersih, ruangan ber AC, disediakan sambal, saos gratis, disediakan tempat cuci tangan bagus, Ruangan Full Music dan LED TV.
  3. Coba sebutkan pakaian merek Indonesia yang mampu memenuhi selera kaum borjuis.
  4. Nonton konser Musik Indonesia belum bisa memnuhi rasa haus penikmat musik kelas borjuis.
Kesimpulan :
  1. Masyarakat Indonesia sekarang butuh sebuah opsi ( pilihan ) untuk bisa menandingi produk luar negeri.
  2. Indonesia masih memerlukan lebih banyak lagi perjabat sekelas Dahlan Iskan dan Jokowi.  Yah minimal ada 50% saja menteri di kabinet yang sekelas Dahlan Iskan. dan 50% Gubernur se Indonesia sekelas Jokowi. Dan Presidennya 10 tingkat diatas Dahlan Iskan dan Jokowi.  

No comments:

Post a Comment