Join VSI Disini

SUPPORT VSI

Thursday, October 24, 2013

Hindari Bilang "Jangan Nakal"

Kamis, 24 Oktober 2013

BANYAK orang tua yang terbiasa mengatakan kata "nakal" secara langsung kepada anaknya yang kecil ketika mereka bertindak menyeleweng atau membahayakan. Perlu dipahami bahwa kata-kata yang diucapkan kepada anak akan langsung dicerna oleh otak anak yang sedang dalam perkembangan. Mereka bisa tersugesti.
Saat saya mengatakan : jangan membayangkan seekor kodok. Bisa saya pastikan, justru pikiran kita langsung membayangkan seekor kodok. Nah, sama dengan ketika orang tua melarang anaknya dengan perkataan "jangan nakal". Maka kata "nakal" itulah yang justru lebih teringat oleh anak meskipun kata depannya adalah "jangan".
Akan lebih bijak jika melarang anak dengan menggunakan perkataan : jangan begitu, itu tidak baik. Dengan perkataan seperti itu, kata "baik" yang ada dalam perkataan itu akan lebih diingat oleh anak dan bisa sekaligus menjadi sugesti kepada anak untuk melakukan perbuatan yang baik. Mari, hindari kata bermakna negatif.

Pengirim : AL MAHFUD, mahasiswa Tarbiyah STAIN Kudus, aktivis Pers Mahasiswa Paradigma. ( el13shines@gmail.com )

Kalender Wajah Koruptor

Rabu, 23 Oktober 2013

BUKAN semata tanggungjawab KPK memerangi korupsi. Dibutuhkan kerjasama dari seluruh kalangan dengan cara masing-masing. Momentum menjelang akhir tahun ini dapat pula digunakan untuk memerangi korupsi. Caranya membuat kalender koruptor. Wajah para koruptor menjadi ikon utama dalam kalender itu. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memberikan efek jera berupa mempermalukan para koruptor.
Karena saking banyaknya pejabat korup, perlu dibuat kalender regional. Artinya, gambar yang dipasang adalah wajah si koruptor dan diedarkan dimana dia tinggal. Selama setahun dia akan dipermalukan. Dengan begitu, semoga para koruptor kapok dan mereka yang akan melakukan korupsi membatalkan niatnya.

MANSATA INDAH DWI UTARI, Guru SMP Assalam Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah, ( tary_mansata@yahoo.co.id )

Link : http://opinigagasanjawapos.blogspot.com/2013/10/kalender-wajah-koruptor.html

Tuesday, October 22, 2013

Dasar Per Kapita Gaji Wakil Rakyat

Selasa, 22 Oktober 2013

SESUAI dengan namanya, wakil rakyat seharusnya benar-benar menjadi wakil rakyat di dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan maupun memperjuangkan nasib rakyat. Agar mereka benar-benar memperjuangkan nasib rakyat, diperlukan dorongan / semangat yang kuat.
Penghasilan / gaji yang diukur dengan standar gaji pejabat eksekutif rasanya tidak pas dan tidak mewakili rakyat. Maka dari itu, gaji wakil rakyat hendaknya mengacu kepada pendapatan per kapita rakyat. Misalnya 500 persen dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia. Kalau pendapatan perkapita nasional USD 3.592 (2012), maka pantasnya ya USD 17.960 atau sekitar Rp. 180 juta per tahun.
Demikian juga wakil rakyat di daerah, hendaknya juga mengacu pada pendapatan per kapita penduduk daerah setempat. Dengan demikian, para wakil rakyat akan benar-benar berjuang agar pendapatan per kapita rakyat meningkat yang akan berimbas pada pendapatan mereka.

Pengirim :  
ANANG DWI SAPUTRO, Kedungsigit, Karangan, Trenggalek ( dwisaputroanang@gmail.com )

Monday, October 21, 2013

Anti Ngantuk itu bernama Kwaci

MENGANTUK bagi seorang sopir baik itu membawa mobil sendiri maupun mobil orang lain merupakan hal yang sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bagi diri si sopir itu sendiri maupun bagi para penumpang didalamnya.
Dijaman sekarang, dalam mengendarai mobil sangatlah dibutuhkan tingkat kewaspadaan tingkat tinggi. Baik itu kewaspadaan pribadi maupun kewaspadaan terhadap pengendara lainnya.Sehingga ada ungkapan " Jaman sekarang serba salah, mau ngebut nanti nabrak, mau jalan pelan eee malah ditabrak dari belakang".
Yang sudah lazim dilakukan para sopir untuk melawan rasa kantuk adalah minum kopi ataupun merokok. Namun bagi saya yang bukan perokok otomatis tidak menggunakan cara merokok untuk melawan kantuk, apalagi mobil yang digunakan ber AC. Akhirnya cara yang saya gunakan adalah minum kopi. Namun muncul kendala lain yaitu rasa gelisah karena jantung serasa berdebar-debar dan efeknya menyerang ke pencernaan yaitu gangguan BAB.
Beberapa metode yang pernah saya aplikasikan diantaranya :
  1. Cuci Muka menggunakan sabun muka
  2. Ngemil kacang kulit
  3. Minum Obat anti masuk angin baik itu berbentuk sirup maupun tablet
  4. Ngemil kwaci
Cara yang terakhir kali itulah yang sekarang saya anggap terbaik. Dengan pertimbangan :
  1. Hemat / murah
  2. Tidak menyebabkan jantung berdebar
  3. Kesehatan Ginjal lebih terjaga ( mengurangi ketergantungan obat )
  4. Tidak mengakibatkan kegemukan
Saran : Jangan beli kwaci di mall yang harganya per ons. Karena rata-rata harga per  ons nya = Rp. 11.000,- dan kalo beli kwaci matahari di alfamart = Rp. 11.900,- .

Belilah kwaci yang kemasan 2 kilo. kalo ditempat saya harganya Rp. 87.000,-

Saturday, October 12, 2013

Berkurban dalam Kehidupan

Jawapos, Sabtu, 12 Oktober 2013

Bulan Dzulhijjah sudah datang, musim Haji juga sudah tiba. Kemudian, apa yang dilakukan mereka yang tidak mampu berkurban sapi atau kambing? Atau, Apakah berkurban hewan itu sudah cukup?
Selain berkurban seperti sunah Rasul, perlu dilanjutkan dengan pengorbanan sehari-hari. Bila seorang guru atau pejabat, alangkah baiknya mereka mengorbankan pribadinya untuk disiplin dalam kerja, tepat waktu dan tidak menyalahgunakan amanah yang sudah diberikan. Jika seorang pengusaha atau pedagang, sebaiknya berdagang secara baik, jangan merugikan salah satu pihak. Jika seorang tokoh, perlu menularkan keteladanan, bukan sekedar bicara.
Berkurban pada intinya merelakan atau mengorbankan pribadinya, menahan diri, untuk kepentingan, kemakmuran, kemaslahatan, dan kebaikan orang lain, bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan pribadi dan golongan masing-masing.
Berkurban juga memberikan yang terbaik, bukan asal baik. Intinya, berikan yang terbaik atau tidak sama sekali.

Pengirim : WIYONO, Guru Al Izzah, International Islamic Boarding School Batu, Jawa Timur, ( wiyonodp@ymail.com )

Sunday, October 6, 2013

Drama Para Koruptor

Rasa-rasanya hampir setiap saat kita disuguhi dengan kasus tertangkapnya para pejabat dan petinggi di negeri ini yang terlibat kasus korupsi.
Sehingga memunculkan sebuah pertanyaan "Ada apa gerangan dengan negeri ini?"
Bukan tanahnya yang makin subur, namun justru korupsinya yang makin subur.
Sepertinya sudah saatnya negeri ini merujuk kepada hukum buatan Tuhan bukan merujuk pada hukum buatan manusia.
Mau menerapkan hukuman mati seperti di china ataukah potong tangan seperti dalam aturan hukum Islam?